Project Schedulling

Latar Belakang

Semakin maju peradaban manusia, semakin cangih dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumberdaya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dibutuhkan cara pengelolaan, metoda serta teknik yang paling baik sehingga pengunaan sumber daya benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek

Estimasi durasi produk

Ada beberapa cara menentukan durasi proyek:

  • Asumsikan jika setiap kegiatan selesai dengan normal
  • Evaluasi setiap kegiatan secara terpisah
  • Gunakan waktu yang konsisten
  • Menyimpan perkembangan jadwal

Estimasi Durasi Produk

Perhitungan durasi proyek yang sebenarnya

  • Metode produktifitas pekerja per-jam

Cara perhitungan yang biasa dipakai dengan mengalikan produktifitas pekerja dengan volume pekerjaan. Didapatkan total jam kerja. Lalu total jam kerja dibagi oleh jam kerja per hari. Biasanya jam kerja harian berlangsung 8 jam. Didapatkan total hari kerja.

  • Metode produktifitas pekerja per hari.

Cara perhtungannya pun tidak jauh beda. Dengan membagi voume pekerjaan dengan produktifitas harian pekerja, maka didapat total hari kerja

  • Penyesuaian dengan kalkulasi durasi

Kita juga harus mempelajari banyak hal yang sudah berlangsung di proyek. Seperti evaluasi kurva-S, mengevaluasi target subkontraktor atau para pekerja, dan menerapkan hasil evaluasi tersebut untuk mencapai target yang diinginkan

Hubungan antar aktivitas

  • Activity Relationship Chart(ARC) adalah digram yang digunakan untuk mendapatkan hubungan dari aktivitas-aktivitas tertentu, sehingga dapat ditentukan aktivitas yang harus berdekatan dan aktivitas yang harus berjauhan dalam suatu perancangan tata letak fasilitas.
  • Teknik ini dikemukakan oleh Richard Muthe yang mengatakan bahwa “Hubungan antar aktivitas ditunjukan dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktivitas “. Hubungan ini digambarkan dengan lambang warna dan huruf. Lambang tersebut adalah sebagai berikut:

Gann chart

Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan tugas-tugas pada proyek serta jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang bersangkutan.

Keuntungan Menggunakan Gantt Chart

  • Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. Gantt Chart sangat mudah dipahami, balok horizontal (horizontal bar) dibuatpada tiap kegiatan proyek sepanjang garis waktu.
  • Gantt chart digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek-proyek yang
    kegiatannya tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil.
  • Gantt Chart juga dapat digunakanuntuk penjadwalan operasi yang berulang.
  • Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan.
  • Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan.

Kelemahan Gantt Chart

  • Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
  • Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
  • Gantt chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara
    aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt chart.

Cara Membuat Gantt chart

  • Mengidentifikasikan Tugas
  • Menggambarkan Sumbu Horizontal
  • Menuliskan Tugas ataupun Bagian Pekerjaan
  • Melakukan Pemeriksaan kembali

Fungsi Gantt Chart

  • Menentukan durasi pekerjaan terhadap perkembangan waktu
  • Perencanaan dan penjadwalan proyek pekerjaan
  • Pemantauan kemajuan proyek pekerjaan

PERT

dikembangkan pada tahun 1950-an untuk membantu manajer menentukan jadwal, mengawasi dan mengendalikan proyek.

PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek (Setianingrum, 2011).

Kelebihan PERT

  • tidak ada contoh sebelumnya. Berdasarkan atas asumsi itu, maka orientasi dari metodePERT adalah mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek dan belum menekankansoal minimisasi biaya. Oleh karena belum ada pengalaman sebelumnya, maka waktu penyelesaian pekerjaan tertentu yang ada dalam proyek bersifat probabilistik.
  • Pert dapat bekerja dengan ketidakpastian (Ma’arif, Syamsul,Tanjung dan Hendri 2003).

Keterbatasan dan kelemahan diagram PERT

  • Keterbatasan dan kelemahan diagram PERT secara umum adalah bahwaperkiraan atas waktu yang dibutuhkan bagi masing-masing kegiatan bersifat subyektifdan tergantung pada asumsi. Sehingga secara umum PERT cenderung terlalu optimis dalam menetapkan waktu penyelesaian sebuah proyek.

Critical path mode (cpm)

Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan. Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit.

Asumsi Dasar dalam menghitung critical path method

  • Proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish).
  • Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol.
  • Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES

Teknik Menghitung critical path method

Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E).

  • Hitungan Maju (Forward Pass)

Aturan Hitungan Maju (Forward Pass)

  • Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
  • Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya.
    EF(i-j) = ES(i-j) + t (i-j)
  • Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.

Hitungan Mundur (Backward Pass)

Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L).

  • Aturan Hitungan Mundur (Backward Pass)
  • Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
    LS(i-j) = LF(i-j) t
  • Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.

Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack atau Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.

Mengatasi konflik penjadwalan

Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, dalam mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis (Callahan, 1992).

Fungsi Penjadwalan Waktu Proyek

  • Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
  • Menentukan waktu pelaksanaan setiap kegiatan.
  • Menentukan kegiatan yang tidak boleh terlambat atau tertunda pelaksanaannya (kegiatan kritis) dan jalur kritis.
  • Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.

Contoh Konflik Pada Konstruksi Gedung dan Cara Mengatasinya

Suatu hasil penelitian yang dilakukan oleh Aderiani, Sutjipto, dan Joko dengan judul penelitian ”Identifikasi konflik yang terjadi pada pelaksanaan proyek gedung” telah menghasilkan beberapa jenis konflik yang berpotensi terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat jenis konflik yang berpotensi terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung, yaitu:

  • konflik akibat faktor organisasi,
  • konflik akibat faktor teknis,
  • konflik akibat faktor sumber daya, dan
  • konflik akibat faktor jadwal.

Di antara keempat jenis konflik di atas, frekuensi terjadinya konflik akibat faktor sumber daya dan faktor jadwal adalah lebih tinggi dibandingkan dengan konflik-konflik lainnya. Terdapat beberapa cara atau resolusi dalam mengatasi konflik :

  • Withdrawing  / Avoiding
  • Smoothing / Accomodating
  • Compromizing
  • Forcing
  • Collaborating
  • Confronting / Problem solving

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet:

http://41115120046.blog.mercubuana.ac.id/2016/10/08/10/

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-gantt-chart-cara-membuat-gantt-chart/

https://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/11/24/anaslisis-sistem-informasi-gantt-chart/

https://www.scribd.com/doc/82406087/Definisi-Gantt-Chart

http://roda-ilmu.blogspot.com/2018/04/perancangan-tata-letak-fasilitas-materi_8.html

https://ghaleebmumtaz.wordpress.com/2015/03/26/membuat-activity-relationship-chart/

https://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/10/26/pasi-teknik-penjawalan-proyek-menggunakan-pert-program-evaluation-and-review-technique/

https://ipqi.org/pengertian-cpm-dan-pert/

https://slideplayer.info/slide/12211289/

http://web.ipb.ac.id/~erizal/manpro/perencanaan%20pengendalian%20proyek.pdf

https://manajemenproyekindonesia.com/?p=848

Sumber Jurnal:

Walean, DM, dkk 2012. Perencanaan Dan Pengendalian Jadwal Dengan Menggunakan Program Microsoft Project 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama). Jurnal Sipil Statik. 1(1):22-26.

Walean, DM, dkk 2012. Perencanaan Dan Pengendalian Jadwal Dengan Menggunakan Program Microsoft Project 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama). Jurnal Sipil Statik. 1(1):22-26.

Alwi, MA, Syahrizal.2017. Analisis Penerapan Sistem Penjadwalan CPM, PERT, Dan LOB Pada Penjadwalan Proyek (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Kantor PT. Jasa Asuransi Indonesia – Pematang Siantar).Jurnal Teknik Sipil Usu. 6(1).

Human Resources Project ManagementLRC (Linear Responsibility Chart)Produktivitas Tenaga Kerja

Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan ya;ng tepat pada saat organisasi memerlukannya

Tujuan MSDM adalah:

Menurut Sedarmayanti, penulis buku Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja (2009):

  1. Tujuan Sosial

bertanggung jawab secara sosial terhadap tantangan dan keperluan yang terjadi di masyarakat khususnya diruang lingkup organisasi dan mengurangi efek dampak negative atau merugikan yang akan muncul.

  1. Tujuan Organisasional

sasaran-sasaran formal yang disusun guna membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

  1. Tujuan Fungsional

Yaitu mempertahankan konstribusi dari sumber daya manusia ditiap departemen perusahaan yang dibutuhkan. Sumber daya tersebut dipelihara agar memberikan konstribusi yang optimal.

  1. Tujuan Individu Atau Tujuan Pribadi

Dalam organisasi juga harus diperhatikan oleh setiap manajer, terutama manajemen sumber daya manusia, dan harus diarahkan dengan tujuan organisasi secara keseluruhan (overall, organizational objectives).

Tahapan MSDM

  • Perencanaan Sumber Daya Manusia
    Mengidentifikasi dan mendokumentasikan peranan seseorang dalam proyek, tanggung jawabnya dan bagaimana cara kerja orang tersebut dengan orang-orang lain dalam proyek.
    Akuisisi Tim Proyek
    Mendapatkan tim projek sesuai kebutuhan pada projek.
    Mengembangkan Tim Proyek
    Meningkatkan kompetensi dan interaksi anggota tim proyek, baik secara individual maupu secara berkelompok untuk meningkatkan kinerja proyek
    Mengelola Tim Proyek
    Memantau kinerja tim proyek dengan memberikan masukan atau motivasi, solusi ataupun sekedar koordinasi dalam rangka meningkatkan kinerja proyek

Kunci Dalam Pengelolaan MSDM Project

  1. Motivasi

suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu

Teori Satisfier atau motivators menurut Herzberg:

1.Pencapaian dan penghargaan

2.Tanggung jawab

3.Promosi

4.Pertumbuhan/ Kemajuan Tingkat Hidup

  1. Pengaruh dan kekuasaan (power)

kemampuan potensial mempengaruhi perilaku untuk mendapatkan orang  melakukan hal yang dituju.

9 DASAR PENGARUH (HJ THAMLAIN & DL WILEMON)

1.Kewenangan(otoritas)

2.Penugasan

3.Anggaran

4.Promosi

5.Dana

6.Penalti

7.Tantangan kerja

8.Keahlian

9.Keakraban

  1. Keefektifan

Meningkatkan efektivitas setiap sumber daya manusia didalam project.

COVEY’S 8 HABITS :PENINGKATAN EFEKTIVITAS

1.Be proactive

2.Put first things

3.Begin with the end in mind

4.Think win and win!

5.Seek first to understand, then to be understood

6.Synergize

7.Sharpen the saw

8.Find your voice, and inspire others to find theirs

LRC (Linear Responsibility Charts)

Linear Responsibility charts adalah suatu alat atau teknik untuk mengidentifikasi area fungsional, kegiatan utama, dan titik keputusan dimana ambiguitas atau konflik terjadi.

Sebuah Linear Responsibility Charts (LRC) atau dikenal sebagai Responsibility Assignment Matriks (RAM) adalah jenis khusus dari matriks yang digunakan dalam manajemen proyek, matriks ini juga menjelaskan apa dan siapa pekerjaan proyek

Manfaat Responsibility Charts

  1. Membantu untuk mempermudah mengetahui peran dan tanggung jawab.
  2. Membantu untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan system kerja.
  3. Mengklarifikasi individu atau departemen dalam peran dan tanggung jawab.
  4. Mengidentifikasi akuntabilitas.
  5. Menghilangkan kesalahpahaman dan mendorong kerjasama tim.
  6. Mengurangi duplikasi usaha.
  7. Membantu untuk memudahkan komunikasi team.

Tujuan Responsibility Charts

  1. Mengidentifikasi individu serta tim dalam peran dan   hubungan timbal balik.
  2. Memahami serta menjelaskan peran masing-masing   sesuai dengan tujuan dan harapan.
  3. Meningkatkan akuntabilitas, delegasi, komunikasi dan kerjasama.

Pedoman Responsibility charts

Ingat filosofi budaya baru ketika mendefinisikan peran dan tanggung jawab.

Tempat akuntabilitas (A) dan tanggung jawab (R) pada tingkat yang paling dekat dengan tindakan atau pengetahuan

Hanya ada satu pertanggungjawaban per kegiatan.

Otoritas harus menemani akuntabilitas

Meminimalkan jumlah konsultan (C) dan menginformasikan (I)

Semua peran dan tanggung jawab harus didokumentasikan dan dikomunikasikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja

Menurut Simanjuntak (dalam Sutrisno, 2009), ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu:

  • Pelatihan Kerja
  • Mental dan kemampuan fisik karyawan
  • Hubungan antara atasan dan bawahan

Daftar Pustaka

A.F. Stoner. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Herzberg, Frederick. 2011. Herzberg?s Motivation-Hygiene Theory and Job Satisfaction in

Sedarmayanti.2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV

Mandar Maju.

Siagian, Sondang P. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka Cipta

Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rivai, Veithzal. 2009.

Repository Dinus id, chapter 9 ( MSDM Projet)

Manajemen Project

PROJECT SCREENING SELECTION 

Project Screening adalah suatu proses untuk melihat proyek, yang dimana prioritas setiap gagasan proyek akan dinilai dari berbagai perspektif. pada tahapan ini proyek hanya sebatas saran dan ide untuk memperbaiki masalah atau meningkatkan kinerja. proses ini juga akan menyaring proyek yang bermutu dan menggunakan effort yang terjangkau oleh organisasi.

Project Screening bertujuan untuk mengetahui resiko-resiko yang ada didalamnya, selain itu juga untuk mengetahui keuntungan yang didapat, seperti :

  • Diharapkan adanya ROI
  • Payback Period
  • Potential Market Share
  • Long-term market dominance

EVALUASI PROYEK

Evaluasi Projek adalah merupakan pengkajian suatu usulan proyek atau bisnis untuk menentukan apakah dapat dilaksanakan atau tidak dengan berdasarkan aspek kajian. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga dapat menghindari kesalahan investasi modal untuk kegiatan yang ternysta tidak menguntungkan.

Ada beberapa tahapan dalam evaluasai, antaralain :

  1.  Tahap Penentuan Ide
  2.  TahapnPenelitian
  3.  Tahap Evaluasi Kelayakan
  4.  Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
  5.  Tahap Rencana Pelaksanaan
  6.  Tahap Pelaksanaan

CHEKLIST AND SCORING MODELS

Cheklist Model adalah model pemilihan proyek berdasarkan daftar kriteria yang berhubungan dengan pilihan proyek.

Scoring Model adalah model pemilihan proyek yang memberikan peringkat pada setiap keriteria pembangunan proyek sesuai dengan kepentingannya.

POHON KEPUTUSAN 

Pohon Keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur berhirarki. Pohin keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk di intepretasi.

Ada beberapa tujuan pohon keputusan diantaranya adalah :

  1. Memahami kasus dan seluruh aspek yang terkait
  2. Menggambarkan kerangka berfikir yang sistematis
  3. Menggambarkan struktur pengambilan keputusan yang dilakukan decision meker termasuk seluruh kemungkinan keputusan dan outcome

Pengenalan Manajemen Proyek

  • Proyek adalah usaha sementara yang dilakukan untuk menghasilkan produk, layanan, atau hasil yang unik.*
  • Operasi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk mempertahankan bisnis.
  • Proyek berakhir ketika tujuannya tercapai, atau proyek telah diakiri.
  • Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keahlian, alat bantu dan tehnik pada aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan proyek.*
  •  Manajemen Proyek diperlukan
  • Supaya target tercapai
  • Ingin melakukan perubahan, dan atau pengembangan
  • Memerlukan kecepatan (not business as usual)
  • Ketika dibutuhkan Lintas sektoral, karena tdk dapt dilakukan melalui birokrasi organisasi yg ada.
  • Untuk mendukung pelaksanaan rencana strategik
  • Memerlukan terobosan.

Tiga Batasan

  • Setiap proyek memiliki batasa yang berbeda-beda dalam:
  • Sasaran lingkup: Pekerjaan apa yang akan dilakukan?
  • Sasaran waktu: Berapa lama harus diselesaikan?
  • Sasaran biaya: Berapa biayanya?
  • Tugas manajer proyek adalah untuk menyeimbangkan ketiga sasaran yang seringkali saling bersaing ini

Siklus Hidup Proyek

Secara garis besar siklus hidup proyek dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu:

1.    Tahap Konsepsi
2.    Tahap Perencanaan
3.    Tahap Eksekusi
4.    Tahap Operasi

Tahap Konsensi

  • Inisiasi Proyek

Merupakan tahap munculnya ide tentang proyek yang dimulai dari penemuan masalah

  • Kelayakan Proyek

Merupakan proses investigasi terhadap masalah dan mengembangkan solusi secara lebih detail untuk dilihat sejauh mana solusi memberikan manfaat yang lebih besar dari pengorbanan/ biaya.

Siklus Hidup Proyek

Pada tahap konsepsi  memunculkan Requesst For Proposal (RFP). RFP memuat tujuan proyek, lingkup proyek, spesifikasi performance, batasan ongkos dan jadwal, kebutuhan data, jenis kontrak RFP dibuat berdasarkan permintaan user.

  • Pemilihan Proposal Proyek

1.Evaluasi Administratif

  • Evaluasi ini untuk menentukan apakah proposal proyek telah memenuhi ketentuan-ketentuan administratif yang disyaratkan misalnya aspek hukum, bidang pekerjaan, dan aspek finansial

2.Evaluasi Isi Proposal Proyek

  • Pada tahap ini proposal proyek dievaluasi dalam hal misalnya personel, metodologi/teknis, performansi,/kualitas, harga dan jadwal. Kriteria yang digunakan bergantung pada jenis proyek.
    • Negosiasi Kontrak

    Negosiasi anatara pemilik proyek (user) dengan calon kontraktor yang terpilih dimaksudkan untuk  menyamakan posisi kedua belah pihak dalam masalah-masalah utama, khususnya masalagh teknis dan persetujuan dalam hal waktu, jadwal dan performansi.

    Kriteria Sukses Proyek1.Menentukan definisi tujuan (goal definition) yang jelas

    2.Hasil dari proyek tersebut dapat diterima oleh pelanggan

    3.Komitmen yang kuat pada suatu proyek

    4.Cakupan (Scope) proyek yang digarap sewajarnya

    5.Biaya yang dikeluarkan ketika proyek terselesaikan tidak jauh dari rencana awal

    6.Kualitas yang baik

    7.Ketrampilan sumber daya manusia

    8.Komunikasi yang baik

    9.Resiko yang ditimbulkandari sebuah proyek kecil

    10.Yang terakhir hasil dari sebuah proyek diharapkan tidak menimbulkan suatu permasalahan baru

Halo UTama !

Selamat datang di Blog Situs MOCHAMAD FAHDAN HIDAYATULLOH. Ini adalah posting pertama Anda. Edit atau hapus, lalu mulai ngeblog!